Catatan Perjalanan Gavriel
Catatan
Perjalanan
Pada tanggal 4 November 2023, kami,
mahasiswa kelas Penulisan Kreatif B, dijadwalkan untuk melakukan perjalanan
yang nantinya harus dicatat sebagai tugas. Namun, karena pada tanggal tersebut
aku ada keperluan lain, aku diharuskan melakukan perjalanan sendiri. Tidak
kusangka, saat merencanakan perjalanan ini, teman-teman baikku di kampus pun
ingin ikut. “kamu nugas, kami jalan-jalan”, kata mereka. Pada akhirnya kami
memutuskan untuk melakukan perjalanan ke daerah Kayutangan, Malang, pada
tanggal 9 November 2023. Dibilang memutuskan, aku rasa juga kurang tepat.
Karena kami memiliki kebiasaan untuk pergi mendadak entah kemana. Jadi, kami
memang merencanakan perjalanan ini di hari yang sama dengan perjalanan kami, di
jam yang tidak berselang lama.
Karena pada saat itu hari sudah
malam, sekitar pukul 19:30, kami pergi naik motor dan memarkir motor kami di
sekitar alun-alun Kota Malang. Setelah sampai, kami main sejenak di alun-alun. Sudah
lama sejak aku menikmati bermain ayunan dan jungkat-jungkit. Ternyata permainan
masa kecil memang membawa nostalgia. Selain itu, aku juga memperhatikan seorang
bapak yang bermain bersama anak laki-lakinya, hanya berdua, bercanda, dan
berlomba lari. “Sudah lama aku tidak bercanda seperti itu dengan orang tuaku”,
pikirku. Tapi memang tidak ada yang bisa kuperbuat soal itu. Tempat kami
terpisah cukup jauh karena aku yang berkuliah di Malang.
Setelah itu, kami berjalan menuju
Kampoeng Heritage Kayoetangan. Di tengah perjalanan, aku sempat terpaku dengan
pertunjukkan musik yang dimainkan suatu kelompok. Mereka membawakan lagu lawas
yang tidak aku ketahui judulnya. Bagaimana aku bisa tahu itu lagu lawas? Aku
melihat beberapa orang yang mungkin sudah lansia terlihat menikmati lagu itu
sambal bernyanyi dan menari bersama. Bagiku, ini adalah pemandangan yang
menyenangkan. Sebagai musisi, aku juga tahu bahwa kelompok musisi ini adalah
orang-orang yang cukup berpengalaman dalam bidang ini. Karena terlalu menikmati
pertunjukkan ini, tanpa kusadari aku ditinggal oleh teman-temanku. Mereka
berjalan lebih dulu, sehingga aku harus sedikit lari mengejar mereka.
Akhirnya kami memasuki Kampoeng
Heritage Kayoetangan. Ini adalah tempat yang belum pernah kukunjungi sebelumnya
sejak aku berkuliah di Malang. Yang unik dari tempat ini adalah bagaimana
masyarakat mempertahankan kesan lawas pada tempat ini. Di sana, kami melihat
foto-foto Malang di waktu lampau dan barang-barang antik yang dipamerkan di
tempat itu. Setelah masuk cukup dalam, kami duduk-duduk dan mengambil beberapa
foto. Aku pun mengisi botol minumku dengan air kran yang dapat diminum. Tanpa
kusangka, teman semasa program MMDku juga ada di sana. Kami pun saling sapa dan
mengambil foto bersama.
Setelah kami rasa cukup beristirahat, kami lanjut masuk lebih dalam. Tidak banyak yang berbeda di bagian dalam. Masih dengan kesan lawas dan lampu warna kuning remang-remang yang memperkuat kesan lawas di tempat itu. Karena terlarut dalam kesan lawas di tempat ini, sempat terbesit di pikiranku bahwa manusia memiliki dua sisi. Di satu sisi kita mengejar kemajuan dan modernitas. Tapi di satu sisi yang lain, kita juga senang berada di tempat yang mempertahankan memori di era lampau.
Ditulis oleh: Gavriel Pradiansyah (215110200111045 )
Komentar
Posting Komentar